Mengenal Dan Membuat Puisi Baru

perbedaan puisi dan prosa, majas majas yang digunakan dalam membuat puisi

Puisi merupakan salah satu genre sastra Indonesia, selain prosa dan drama. Puisi digolongkan ke dalam sastra imajinatif. Perbedaan dengan prosa adalah pada penggunaan bahasa. Pada puisi, unsur bahasa dipergunakan semaksimal mungkin, baik  dalam arti, intensitas, irama, maupun bunyi katanya. Bahasa pada  puisi adalah bahasa yang berkembang dan multimakna. Sementara itu pada bahasa prosa lebih menjurus kepada satu, seperti yang dimaksud kan pengarangnya.

Perhatikanlah contoh penggunaan bahasa dalam puisi berikut.

Petani
Punggungnya landasan matahari
di atasnya kota demi kota berdiri
Di punggungnya surya besar menempa hari
jadi zaman berangkai zaman
Di punggungnya sejarah membuka jalan, jembatan abadi
bagi peradaban demi peradaban
Peradaban pertama ditulis dengan cangkul
di zaman purbani
Peradaban pertama dirintis dengan cangkul
diayunkan petani
Karya Hartoyo Andangjaya

Jika Sobat perhatikan, puisi tersebut mempunyai tema pertanian. Puisi tersebut membahas jerih payah dan kerja keras petani. Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, tema merupakan gagasan pokok yang menjadi dasar pijakan sebuah karya. Bahasa yang digunakan dalam puisi tersebut adalah bahasa yang sudah sering Sobat dengar, seperti kata punggung, matahari, hari, zaman, sejarah, jalan, dan cangkul. Namun, ketika kata-kata tersebut dirangkaikan dalam larik larik puisi, maka menjadi lebih bermakna dan memiliki maksud yang lebih mendalam. Inilah  yang disebut dengan gaya bahasa (majas).

Gaya bahasa ialah cara menggunakan bahasa agar daya ungkap atau daya tarik puisi bertambah, seperti pada larik Punggung landasan matahari / di atasnya kota demi kota berdiri.

Majas Majas Yang Digunakan Dalam Menulis Puisi

Ada beberapa bentuk gaya bahasa (majas) yang dapat Sobat gunakan, di antaranya sebagai berikut.

1. Majas perumpamaan adalah majas yang membandingkan dua  hal yang pada hakikatnya berbeda, namun dianggap sama.
Contoh: sikapnya seperti air tenang menghanyutkan.
2. Majas metafora adalah perbandingan yang implisit  tanpa kata  seperti, sebagai, atau laksana di antara dua hal yang berbeda.
 Contoh: punggungnya landasan matahari.
3. Majas personifikasi adalah majas yang melekatkan sifat- sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
 Contoh: bumi mengasuh umat manusia.
4. Majas hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan  yang berlebih-lebihan.
 Contoh: badannya kurus kering tiada daya karena keku rangan  pangan.
5. Majas litotes adalah majas yang dalam pengungkapannya  menyatakan sesuatu yang positif dalam bentuk yang negatif.
Contoh: Shakespeare bukanlah dramawan picisan.
Setelah mengetahui hal-hal tentang puisi, apakah Sobat  memiliki keinginan untuk menulis sebuah puisi? Sebagai bahan untuk menulis puisi, Sobat pun dapat mengambil tema puisi berdasarkan pembelajaran yang telah Sobat pelajari. Misalnya, pada pembelajaran 5 sub A dalam teks "Petani dan Pohon Industri Padi" Sobat dapat memberi judul puisi anda seperti:

Petani Kau Sungguh Berjasa, Petani Ku Rindu Jasamu. 

Untuk melatih kemampuan menulis puisi, biasakanlah menulis puisi sesering mungkin. Hal ini akan mempertajam keahlian anda dalam merangkai kata-kata.

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Dan Membuat Puisi Baru"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel